- July 13, 2020
- Posted by: dr. Mahe
- Category: Kesehatan Bayi dan Anak
Pertanyaan
Dok, anak saya laki-laki berumur 7 bulan sering sembelit. Minum susu kaleng kuat sekali tetapi tidak suka makan sayur dan buah-buahan. Saya tidak memberikan ASI karena anak saya ada di desa bersama neneknya. Susunya enceri sama neneknya tetapi beraknya tetap sembelit. Sama neneknya diberikan vitamin.
Yang ingin saya tanyakan :
Kenapa anak saya sering sembelit ? Apakah disebabkan karena susunya?
Bagaimana cara mengatasinya ? Oleh neneknya sering diberi sabun supaya beraknya lancar, apakah boleh?
Pada usia berapa anak mulai dilatih buang air besar ?
Atas segala perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
– Ny.Rani, Surabaya
Jawaban
Ibu Rani, memperhatikan serita ibu kemungkinan besar penyebab sembelit dikarenakan beberapa faktor antara lain; pemberian vitamin yang mengandung kalsium. Disamping kurangnya makan sayur dan buah-buahan. Pemberian vitamin yang mengandung kalsium berlebihan menyebabkan tertimbunnya kalsium dalam saluran cerna yang bersenyawa dengan sisa kotoran menjadi keras bentuknya. Dalam tubuh manusia terjadi keseimbangan, jika kalsium dalam tubuh sudah terpenuhi maka kalsium damlam saluran cerna tidan diserap, sehingga kalsium harus dikeluarkan melalui buang air besar atau air kecil. Anak yang mendapat makanan dan minuman tambahan, kotorannya akan berubah bentuk dan warnanya tergantung dari jenis makanan yang diberikan. Ada beberapa jenis susu kaleng yang dapat menyebabkan berak yang sulit terutama susu kaleng yang sumber asam lemaknya diambil dari minyak kelapa sawit. Minyak kelapa sawit mengandung asam palmitat yang tinggi. Asam palmitat ini dalam usus bayi sulit diuraikan dan bersenyawa dengan kalsium akan terjadi kalsium palmitat yang bentuknya keras sehingga sulit dikeluarkan dari saluran cerna bayi. Akhirnya bayi mengalami sembelit.
Cara mengatasinya :
Pilihan utama untuk mengatasi sembelit yaitu memberikan ASI pada putranya. Bagaimana dengan masalah ASI ? apakah putranya sudah mendapatkan ASI minimal sampai usia 6 bulan sebelum dititipkan neneknya? ASI tidak pernah menyebabkan sembelit asal diberikan dengan cara yang benar.
Hentikan pemberian vitamin yang mengandung kadar kalsium tinggi.
Bagaimana dengan susu formula yang dikonsumsi putra ibu? Ada susu formula yang dibuat sedemikian rupa sehingga apabila dikonsumsi menyebabkan konsistensi bentuk kotoran (feses) bayi menjadi lembek.
Tidak dianjurkan untuk mengencerkan susunya supaya mudah buang kotorannya karena susu yang diencerkan akan mengurangi nilai gizinya yang akibatnya bayi akan kekurangan gizi.
Tambahkanlah bahan makanan yang berserat seperti kentang,brokoli,seledri,wortel di dalam menunya. Karena serat akan meningkatkan peristaltik (pergerakan usus) mendorong kotoran (feses) keluar.
Diantara waktu makan berilah buah-buahan segar seperti apel,pepaya,pir dan pisang yang di potong kecil-kecil.
Untuk variasi dapat diberikan buah kering seperti prem dan aprikot, makanan ini akan membentuk kotorannya melunak dan menyebabkan usus besar bergerak akhirnya mendorong kotoran keluar.
Biasanya dengan cara ini sembelit atau kesulitan buang air besar akan dapat diatasi.
Apabila dengan cara ini sembelitnya tidak berkurang, maka saya anjurkan ibu membawa putrinya ke dokter anak setempat.
Tidak dianjurkan untuk memasukkan sabun ke dalam anus untuk memperlancar buang kotoran karena dapat melukai lubang anus. Anus yang terluka akan nyeri sehingga anak akan takut buang air besar. Memang ada obat-obatan yang memperlancar untuk buang air besar baik diberikan dengan minum atau melalui anus. Tetapi obat ini harus sepengetahuan dan anjuran dari dokter.
Pada usia 2 tahun anak sudah dapat dimulai melatih buang air besar. saat umur ini anak mulai mengenal tanda-tanda kalau perutnya sudah penuh atau ingin buang air besar. Anak dengan sendiri akan memberi tahu atau ke tempat untuk buang air besar. Yang perlu adalah kapan mulainya dia merasa untuk buang air besar. Carilah waktu yang baik untuk membiasakan anak buang air besar, biasanya pada pagi hari. Siapkan pispot yang bersih. Pujilah bila putra ibu berhasil dan jika gagal jangan memarahinya.
Semoga jawaban ini bermanfaat.
– dr. Mahendra Tri Arif Sampurna, SpA(K)